28 October 2024
dilihat 75x
Mobilku.com - Mobil baru yang diduga merupakan Honda HR-V Hybrid belum lama ini tertangkap kamera sedang di tes jalan.
Foto tersebut diunggah oleh salah satu warganet melalui akun Instagram pribadinya bernama @dyrksgm_.
Dalam gambar tersebut, tampak mobil yang diduga Honda HR-V hybrid sedang di tes jalan di kawasan Setiabudi, Bandung, dengan berbalut kamuflase.
Indikasi Honda HR-V Hybrid terlihat dari garis atap dan jendela, serta desain pelek yang mirip dengan HR-V Hybrid yang sudah lebih dulu meluncur di global.
Pada bagian bodi samping juga terlihat penutup tangki BBM, sebagai pertanda bahwa mobil ini bukan merupakan kendaraan listrik murni.
Sebelumnya gelagat Honda membawa HR-V ke Indonesia sudah dibuktikan dengan munculnya kode kendaraan di dalam situs resmi informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB), Rabu (18/9/2024).
Pada bagian minibus Honda muncul kode RV58 CVT ZZ dan RV58 RS CVT ZZ yang diduga merupakan Honda HR-V Hybrid dengan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) sebesar Rp 328 juta dan Rp 372 juta. Namun, NJKB bukan harga patokan ketika mobil dipasarkan ke umum. Harga ini hanya menunjukkan nilai kendaraan sebelum dikenakan pajak penjualan seperti BBNKB, PPh, PPN dan lain-lain.
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) juga enggan berbicara lebih lanjut terkait model apa yang didaftarkan dalam NJKB tersebut.
“Pendaftaran di Samsat itu merupakan proses administratif yang belum mengacu pada waktu produksi atau peluncuran produk tertentu. Jadi, saat ini kami belum dapat memberikan informasi terkait hal ini,” ucap Billy.
Sebelumnya rumor kehadiran HR-V Hybrid di Indonesia memang sempat mencuat. Bukan tanpa alasan, sebab HR-V Hybrid sendiri sudah meluncur di global. Selain itu, berdasarkan data penjualan, mobil ini menjadi salah satu model dengan penjualan terlaris.
Namun, untuk ekspansi produk (hybrid) menurut Billy, harus didasari oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah memiliki pasar besar, agar secara volume atau hitung-hitungan masuk dengan nilai investasi yang sudah dikucurkan nanti. Terlebih jika produk tersebut diproduksi di dalam negeri.
0 Komentar
Tambah Komentar