11 December 2023
dilihat 114x
Mobilku.com - Seiring dengan berkembangnya tren mobil listrik yang semakin meroket. Pabrikan memiliki beragam lini elektrifikasi mulai dari hybrid, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV).
Namun dibalik masifnya transisi menuju elektrifikasi, ternyata ada tantangan yang masih perlu diperhatikan. Salah satu tantangan yang berpotensi menimbulkan masalah ada pada komponennya, dan hal ini ditemukan oleh salah seorang petinggi dari Consumer Reports.
Dalam laporan bertajuk "Kendaraan Listrik Kurang Dapat Diandalkan Dibandingkan Mobil Konvensional", Jake Fisher selaku Senior Director of Auto Testing Consumer Report mengatakan bahwa masalah yang umum terjadi di kendaraan listrik ada pada komponen motor penggerak, pengecasan, dan baterainya.
"Sebagian besar mobil listrik saat ini diproduksi oleh pembuat mobil lama yang baru mengenal teknologi EV, atau oleh perusahaan seperti Rivian yang baru dalam pembuatan mobil. Tidak mengherankan jika mereka mengalami kesulitan dan memerlukan waktu untuk mengatasi masalah tersebut," ujar Fisher.
Kendati demikian, berdasarkan tanggapan pemilik terhadap lebih dari 330.000 kendaraan yang dilakukan oleh Consumer Reports, hasilnya menunjukkan bahwa mobil listrik murni bukan jadi kendaraan yang paling rawan bermasalah. Justru permasalahan ditemukan pada jenis mobil PHEV.
"PHEV seperti kendaraan listrik dan mobil konvensional yang digabungkan menjadi satu, jadi berdasarkan sifatnya, ada lebih banyak hal yang bisa salah pada kendaraan tersebut," ujar Fisher.
Dari survei yang dilakukan oleh Consumer Report, mobil listrik murni berpotensi 79% lebih bermasalah ketimbang mobil konvensional. Sementara PHEV, tercatat di angka 146%.
Sementara itu, dari survei yang sama, kendaraan elektrifikasi yang paling dapat diandalkan adalah yang jenis hybrid. Menurut Consumer Report, salah satu faktor yang membuat mobil hybrid lebih reliable atau dapat diandalkan adalah karena rekam jejaknya yang paling berpengalaman.
"Produsen mobil sudah cukup lama membuat mobil hybrid sehingga mereka menjadi sangat mahir dalam hal itu. Ditambah lagi, banyak kendaraan hybrid juga dibuat oleh pabrikan yang cenderung memproduksi kendaraan yang dapat diandalkan secara keseluruhan, seperti Toyota, Hyundai, dan Kia," papar Fisher.
Organisasi non-profit yang sudah berdiri sejak 1936 ini juga mengatakan bahwa mobil hybrid cocok untuk pengendara yang menginginkan kendaraan dengan jarak tempuh jauh dan efisien, ketimbang kendaraan yang dihadirkan dengan teknologi canggih nan gimik.
"Kendaraan-kendaraan ini (hybrid) belum tentu merupakan sebuah tour de force of techonolgy atau pertempuran teknologi canggih, jadi hanya ada sedikit hal yang berpotensi salah dengan kendaraan tersebut," tutup Fisher.
0 Komentar
Tambah Komentar