16 November 2023
dilihat 182x
Mobilku.com - MG Motor Indonesia akhirnya resmi merilis mobil listrik MG ZS EV dengan status CKD yang dirakit secara lokal. SUV listrik tersebut dirakit di fasilitas milik SAIC (Shanghai Automotive Industry Corporation) yang berada di Cikarang, Jawa Barat.
Marketing & PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan, pabrik MG Motor Indonesia di Cikarang direncanakan beroperasi penuh pada Februari 2024. Sementara, untuk kapasitas produksinya mencapai 100 ribu unit per tahun, di mana MG ZS EV bakal menjadi mobil pertama yang diproduksi di pabrik ini.
“Line up pertama yang akan kami produksi melalui proses CKD adalah New MG ZS EV dimulai pada Februari 2024. Ini akan diikuti peluncuran kendaraan listrik kami berikutnya, MG 4 EV," kata Arief.
Arief juga menjelaskan bahwa perakitan New MG ZS EV dan MG 4 EV di Indonesia merupakan komitmen MG dalam mendukung target pemerintah Indonesia dalam menambah jumlah KLBB (Kendaraan Listrik Berbasis Baterai).
Seperti diketahui, penggunaan kendaraan listrik ditargetkan hingga 600 ribu unit pada 2030, dan juga mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060. MG ZS EV sendiri telah diluncurkan pada ajang GIIAS 2023, Agustus lalu. Tapi, harga SUV listrik tersebut belum diumumkan secara resmi, meski keran pemesanan belum dibuka.
"Kalau pemesanan MG ZS EV sampai hari ini sudah masuk lebih dari 1.500 SPK. Kalau harga kami akan luncurkan pada tahun depan, tapi bocorannya ada di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 550 jutaan, itu untuk yang sudah CKD," ujar Arief.
Perakitan mobil listrik MG ZS EV dikatakan oleh Arief sebagai komitmen produsen asal Inggris itu dalam berkontribusi di industri otomotif Indonesia. Ia juga berharap langkah ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru seperti yang didorong oleh pemerintah.
"Dengan memulai produksi New MG ZS EV di Februari 2024 di Tanah Air, kami mengambil langkah nyata dalam kontribusi kami terhadap industri otomotif Indonesia. Hal ini tidak hanya meningkatkan potensi ekonomi dan lapangan kerja, tapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemimpin elektrifikasi di Asia Tenggara," ucapnya.
0 Komentar
Tambah Komentar