Microsoft akan memangkas sekitar 2850 orang pekerjanya dalam 12 bulan kedepan. Rencana itu disampaikan perusahaan ini kepada US Securities and Exchange Commission. Sebagian besar yang dipangkas adalah karyawan di bisnis smartphone dan divisi penjualan global.
Gelombang PHK kali ini akan menambah jumlah PHK yang diumumkan Mei lalu yang mencapai 1850 posisi. Penipisan karyawan pada bulan Mei itu juga sebagian besar berasal dari divisi ponsel pintar.
Microsoft memang melakukan pemotongan jumlah karyawan besar-besasarn divisi smartphone sejak 2014 dan pengumuman ini menandakan PHK massal keempat yang terkait bisnis smartphone.
Tahun 2014 perusahaan yang berbasis di Redmond, Washingtong ini sudah merumahkan 18,000 orang dimana sebagian besar berasal dari Nokia Devices and Sevices Division. Pemangkasan ini bagian dari integrasi bisnis handset Nokia yang diumumkan Microsoft tahun 2013.
Lalu tahun 2015 Microsoft melakukan restrukturisasi untuk memangkas 7800 pekerja diseluruh dunia, khususnya divisi smartphone. Tujuannya melangsing bisnis handset.
Tapi bisnisi smartphone Microsoft tetap saja mengalami tekanan serius.
“Kami secara periodik mengevaluasi bagaimana caara terbaik mengelola sumber daya perusahaan. Pada triwulan ke-empat 2016, manejemen menyetujuan rencana restrukturisasi yang berujung pemangkasan pekerja, terutama di busnis smartphone dan penjualan global,” demikian pernyataan Microsoft dalam dokumen yang dikirim kepada badan pengatur pasar saham di Amerika Serikat itu.
Namun nampaknya tidak aka nada banyak kejutan dan keriuhan diantara pekerja Microsoft. Dalam sebuah posting di TheLayoff.com, salah seorang pengguna menyatakan bahwa akhir pekan lalu, 900 orang sudah dikabari dan itu berarati hanya hitungan hari 2800 orang akan tahu. “Ini cirri khas Microsoft untuk mem-PHK pekerjanya, secara halus dan layoff package—nya besar sekali,” tulisnya.