21 November 2024
dilihat 41x
Mobilku.com - Seorang wanita di Amerika Serikat telah mengajukan gugatan terhadap Toyota dan Subaru, dengan tuduhan bahwa mesin flat-four yang digunakan pada model Scion FR-S, Toyota 86/GR 86, dan Subaru BRZ bermasalah.
Mesin ini dituding rentan terhadap kegagalan torsi pada jarak tempuh yang rendah, bahkan selama mesin tersebut masih dalam masa garansi.
Penggugat bernama Laura Young tersebut membeli Toyota 86 bekas tahun 2019 pada bulan Oktober 2021. Namun, kurang dari dua tahun kemudian, tepatnya pada bulan April 2023, kendaraan tersebut mengalami kehilangan tenaga secara tiba-tiba dan kerusakan mesin pada jarak tempuh hanya sekitar 103,000 km.
Pemeriksaan mekanis menemukan bahwa kegagalan mesin disebabkan oleh "kekurangan oli, hilangnya lapisan pelindung oli, dan keausan yang berlebihan". Setelan tersebut menyasar model generasi pertama yang dibekali mesin empat silinder 2.0 liter, serta model GR 86 dan BRZ generasi kedua yang menggunakan mesin boxer 2.4 liter.
Hal yang disoroti antara lain adalah kekentalan oli yang direkomendasikan untuk mobil sport ini dikatakan terlalu rendah sehingga menyebabkan oli mudah terurai saat berkendara dengan kecepatan tinggi atau menggunakan throttle agresif.
Toyota dan Subaru juga dikritik karena menggunakan silikon vulkanisir suhu ruangan (RTV) daripada gasket tradisional. Lebih lanjut ia mengklaim silikon ini jika terkena panas dapat mengeras dan pecah menjadi pecahan kecil yang masuk ke ruang mesin.
Kotoran ini kemudian menyumbat saluran oli dan cairan pendingin sehingga menyebabkan kerusakan besar. Pemilik model Toyota 86 dan Subaru BRZ dari kedua generasi sudah lama mengeluhkan masalah mesin ini.
Gugatan tersebut juga menegaskan bahwa kedua pabrikan Jepang itu sebenarnya mengetahui masalah ini, namun belum mengeluarkan penarikan atau perpanjangan garansi untuk kendaraan yang terkena dampak.
Keluhan terkait masalah ini juga telah diajukan ke National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat. Pemilik yang terkena dampak berharap tindakan hukum ini dapat memaksa Toyota dan Subaru mengambil langkah bertanggung jawab untuk mengatasi masalah pada kendaraan tersebut.
0 Komentar
Tambah Komentar