https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2093d99d-294c-47f4-8680-ed7a0781723e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2093d99d-294c-47f4-8680-ed7a0781723e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2093d99d-294c-47f4-8680-ed7a0781723e.jpeg

Memeras Hidrogen dari Rumput

25 July 2016

dilihat 92x




Rumput di halaman nanti bisa jadi sumber bahan bakar kendaraan kita. Tinggal sabit rumput lalu dimasukkan ke alat yang akan memproses menjadi hydrogen. Itulah harapan yang muncul dari penelitian para ahli di Inggris ini.

Sudah lama hydrogen dipandang sebagai bahan bakar alternative yang akan menggantikan bahan bakar fosil. Kelebihan hydrogen adalah kandungan energy yang tinggi dan tidak menyebabkan efek rumah kaca ke atmosfir. Persoalannya, dengan menggunakan teknologi yang ada sekarang, produksi hydrogen membutuhkan energy yang sangat besar dan mahal. Ujung-ujungnya tidak ramah lingkungan juga.
Karena itu para peneliti memburu hydrogen yang bisa diekstraksi lebih murah dan lebih ramah lingkungan, seperti yang terhampar di bawah lantai samudra, dalam air limbah bahkan tumbuhan.

Para peneliti di Cardiff University yang berhasil menemukan metode untuk menangkap hydrogen dari selulosa. Selulosa adalah komponen kunci pembentuk dinding sel tanaman hijau. Jumlahnya berlimpah didunia, karena 30 persen dari penyusun tanaman adalah selulosa. Sumbe selulosa misalnya rumput di halaman.

Peneliti Cardiff bekerjasama dengan Queens ‘s University Belfast mengeksplorasi bagaiman mengkonversi selulosa menjadi hydrogen dengan sedikit bantuan sinar matahari dan katalis lewat proses yang diberi nama photocatalys.

Dalam percobaannya, tim peneliti memakai tiga katalis dari logam yaitu palladium, emas dan nickel. Logam terakhir dipilih karena relatif jumlahnya berlimpah dan harganya terjangkau dibandingkan dua logam lainnya. Peneliti kemudian mencampu selulosa dengan tiga katalis itu dalam termos dan ditempatkan dibawah lampu. Setiap 30 menit, para peneliti mengecek berapa banyak gas hydrogen yang terbentuk. Eksperiman yang sama kemudian diulang kembali, kali ini selulosa diganti rumput.

“Hidrogen dalam jumlah signifikan bisa diproduksi dengan metode ini plus bantuan sinar matahari dan katalis yang murah,” terang Prof. Michael Bowker yang meneliti metode itu. “Selanjutnya kami akan menunjukkan efektifitas proses menggunakan rumput yang diambil dari halaman. Sejauh yang kami tahu, inilah untuk pertamakalinya bahan baku biomass yang sangat mentah ini dipakai untuk memproduksi hydrogen. Cara ini bisa menghilangkan proses pemurnian selulosa yang mahal.”

0 Komentar


Tambah Komentar