Chevrolet Indonesia baru saja meluncurkan model paling hot tahun 2015 ini. Bertempat di sirkuit Sentul, Bogor, Chevrolet Indonesia memboyong langsung Chevrolet Trax dari pabrik perakitan General Motors di Incheon, Korea Selatan. Chevrolet Trax hanya ditawarkan dalam dua varian yaitu LTZ sebagai varian termewah dan LT sebagai varian standar. Keduanya sama-sama mengusung mesin empat silinder 1,4 liter turbo dan transmisi otomatis 6 percepatan.
Model LTZ telah dilengkapi dengan sunroof, cruise control, lampu depan auto on/off, lampu sein di rumah spion, inverter power outlet bertegangan 230 volt, jok kulit, fitur Hill Start Assist dan Hill Descent Control. Hebatnya lagi model LZ dilengkapi dengan fitur keselamatan yang sama dengan LTZ. Total ada enam kantung udara yang memberikan perlindungan berlapis untuk penumpang depan yaitu sepasang kantung udara depan, samping, dan tirai. Sayangnya varian LZ masih mengandalkan pembuka kaca model engkol untuk kabin baris kedua.
Dapur pacu berkapasitas 1,4 liter memang adalah yang terkecil di kelasnya sementara rival-rivalnya seperti Nissan Juke, Ford EcoSport, Honda H-RV, dan Toyota Rush diperkuat mesin standar berkapasitas 1,5 liter. Tapi ingat, Trax adalah satu-satunya SUV di kelas ini yang didukung turbocharger. Turbin kecil ini mampu menghasilkan pusaran udara yang kaya oksigen ke dalam ruang bakar. Hasilnya adalah tenaga maksimal mencapai 140 hp. Mesin 1,5 liter SUV di kelas ini hanya mampu menghasilkan tenaga di kisaran 109 – 120 hp. Bahkan tenaga Honda HR-V bermesin 1,8 liter hanya sebesar 139 hp.
Menu paling menarik dari mesin General Motors berkode A14NET ini adalah torsi puncaknya yang mencapai 200 Nm. Torsi sebesar itu tersedia di putaran 1.850 hingga 4.900 rpm. Hal ini menempatkan mesin Trax sebagai yang terkuat. Lawan-lawannya hanya dibekali torsi tak lebih dari 145 Nm yang baru dicapai pada putaran 4.500 Nm. Dengan torsi besar sejak putaran rendah, Trax tak hanya unggul dalam akselerasi awal tetapi juga tak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam untuk merasakan performa puncaknya. Otomatis konsumsi bahan bakar juga menjadi lebih hemat.
Meski dirancang sebagai kendaraan urban bukan berarti Trax tidak layak untuk dipacu dengan sedikit ekstrem. Kemampuan pengendalian dan stabilitas Trax patut diacungi dua jempol. Setirnya cukup lincah saat kami mengujinya di lintasan slalom. Input setir dan putaran roda cukup harmonis. Di tambah dengan sistem kontrol traksi elektronik yang menjadi fitur standar untuk kedua tipe Trax, mobil dengan kolong tergolong tinggi ini dengan mudah dikendalikan saat diajak bermanuver ekstrem.
Transmisi otomatisnya bekerja cukup halus dengan perpindahan antar gigi yang minim hentakan. Saat kami berpindah ke mode manual, kami merasakan akselerasi yang lebih cepat dibandingkan mode otomatis. Bahkan saat kami melakukan downshift, engine brake-nya tak kalah dengan mobil bertransmisi manual tulen.
Dengan segala fitur canggih dan kemampuan yang tak setengah-setengah Chevrolet Indonesia berani melepasnya dengan harga dibawah Rp 300 juta. Varian LZ ditawarkan dengan harga Rp 267 juta dan varian LTZ dilepas dengan harga Rp 291 juta saja. Harga tersebut adalah harga on the road di Jakarta khusus untuk pemesanan di bulan Desember ini.