03 July 2024
dilihat 120x
Mobilku.com - Hubungan Eropa dan China dilaporkan kian memanas, seiring rencana Uni Eropa yang hendak menaikkan tarif mobil listrik China hingga 38 persen.
Intervensi Uni Eropa ini dilakukan setelah AS mengambil langkah yang jauh lebih berani dengan menaikkan tarifnya untuk mobil listrik Cina dari 25% menjadi 100% bulan lalu.
Biaya yang diusulkan berkisar antara 17,4% hingga 38,1%, tergantung pada merek dan seberapa banyak mereka bernegosiasi dengan regulator Uni Eropa. Pihak Uni Eropa mengatakan bahwa mobil listrik China secara tidak adil disubsidi oleh pemerintah, sehingga banyak produsen Eropa harus terlibat dengan perang harga.
Jika melihat langkah yang dilakukan oleh Komite Uni Eropa, beberapa pakar menilai jika pabrikan asal Eropa sepertinya mulai kesulitan untuk bersaing dengan China di segmen mobil listrik.
Bahkan salah satu raksasa otomotif Eropa, Volkswagen, belum lama ini dilaporkan telah mengeluarkan dana investasi yang cukup besar kepada startup mobil listrik Rivian asal Amerika. Dengan dana besar tersebut, Volkswagen berharap agar kehadiran Rivian dapat mempercepat perkembangan kendaraan listrik mereka.
Volkswagen saat ini bisa dikatakan sedang cukup kewalahan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk mobil listrik. Terutama saat unit bisnis software Cariad yang mengalami berbagai penundaan dan masalah.
Rivian dianggap memiliki keahlian yang baik dalam pengembangan perangkat lunak dan arsitektur elektrik. Itu yang membuat VW berharap dapat mempercepat dan memperbaiki upaya pengembangan perangkat lunak mereka.
Selain itu, VW berharap bisa mengakses dan mengintegrasikan teknologi Rivian ke dalam berbagai merek mereka, termasuk Porsche dan Audi.
Teknologi arsitektur Rivian diketahui memungkinkan pengurangan unit kontrol elektronik (ECU) dan efisiensi yang lebih tinggi saat produksi. Investasi ke Rivian juga membuat VW bisa tetap kompetitif dalam pasar kendaraan listrik global.
0 Komentar
Tambah Komentar