13 June 2024
dilihat 146x
Mobilku.com - Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 akan jadi ajang unjuk gigi bagi lebih dari 10 merek otomotif asal China, termasuk beberapa pendatang baru.
Para pabrikan China tersebut akan memperkenalkan berbagai model terbaru, baik kendaraan ramah lingkungan maupun mesin pembakaran internal, yang siap meramaikan industri otomotif Indonesia. Kehadiran merek-merek China ini akan mengubah peta persaingan di pasar otomotif Indonesia, yang selama ini didominasi oleh merek Jepang dan Korea Selatan.
Rizwan Alamsjah selaku Ketua Penyelenggara GIIAS 2024, mengungkapkan antusiasme merek-merek China untuk berpartisipasi dan meluncurkan produk terbaru mereka di GIIAS.
“Brand China ini cukup banyak, mereka sibuk juga mendaftar di Gaikindo. Sekarang ada 6 brand dan ini akan terus berlanjut. Tadi saya sampaikan ada 10 brand yang baru," kata Rizwan.
Bertambahnya merek China yang akan melantai di GIIAS 2024, dikatakan Rizwan bakal mengubah atmosfer dari ajang tersebut. Mengingat, saat ini pasar otomotif di Indonesia didominasi dari merek asal Jepang dan Korea Selatan yang selalu menghadirkan produk terbaru.
"Tentunya ini akan membuat suatu perubahan pada giias ini, karena mereka akan melaunching dan memperkenalkan," ungkap Rizwan.
Sebagai informasi, brand-brand asal China yang akan melantai di GIIAS 2024 adalah Baic, BYD, Chery, GAC Aion, GWM, Chery, Omoda, Jaeco, Jetour, MG (Motor Garage), Neta, Seres, dan Wuling.
Sejumlah brand tersebut akan meluncurkan dan memperkenalkan produk terbaru dengan teknologi terkini. Sebagian besar brand asal China akan memperkenalkan mobil listrik yang akan menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur.
Menurut Rizwan, pemerintah harus siap menjawab tantangan tersebut karena ini sesuai dengan rencana mereka dalam percepatan penggunaan kendaraan listrik.
"Mereka (brand China) juga banyak PR untuk membangun network dan after sales harus dipersiapkan sesegera mungkin. Pemerintah juga punya PR menambah charging station karena kalau tidak akan menimbulkan masalah, karena EV berbeda dengan combustion engine," tutup Rizwan.
0 Komentar
Tambah Komentar