Tesla Motors mengumumkan telah menerima pesanan hampir 400.000 Tesla Model 3, sedan bertenaga listrik yang akan dipasarkan mulai akhir 2017. Klaim itu justru menjadi bahan untuk iklan Nissan Leaf. Nissan meluncurkan kampanye iklan yang pesan utamanya adalah; "No one should have any reservations about getting an electric car today." Pesan yang bermakna “Tidak perlu pesan untuk mendapatkan mobil listrik sekarang ini,” menjadi pukulan telak bagi klaim Tesla.
Masih ada tambahan pertanyaan dalam iklan itu. “Mengapa harus menunggu ketika anda bisa mengendarai mobil listrik Leaf sekarang,”. Ditambah lagi dengan kalimat, “Dan mengapa harus bayar $1000 agar masuk daftar antrian, padahal anda bisa mendapat cashback $4000 dan jarak tempuh terbaik dikelasnya?” Sungguh mak-jlebb bukan…
Iklan ini tampil di suratkabar utama seperti New York Times, Los Angeles Times, USA Today dan The Wall Street Journal, Jumat pekan lalu.
Sebagai penguasa, Nissan paham benar anatomi pasar mobil listrik, khususnya di Amerika Serikat. Nissan mulai memproduksi Leaf secara massal sejak 2010 dengan investasi sekitar $5miliar. Pabriknya di Smyrna, Tennessee bisa memproduksi mobil listrik dengan harga mulai $22.360 (Rp 295 juta/setara dengan harga Toyota Camry di Amerika Serikat). Semula Nissan berharap bisa menjual hingga 150,000 unit Leaf setahun di Amerika Serikat saja. Namun harapan tinggi itu menguap saat harga minyak ambruk. Konsumen lebih suka pindah ke mobil konvensional atau hybrid yang tidak memiliki kendala jarak tempuh.
Tahun lalu penjualan Leaf turun 43% menjadi 17,269 unit. Pada triwulan pertama, penjualan turun 28% hanya 2,931 unit. Meskipun kondisi sekarang tidak cukup menarik, Nissan juga General Motors, dua perusahaan yang menjadi pionir produksi massal mobil listrik, tetap optimis mobil listrik memiliki masa depan cerah.
Apalagi mobil listrik buatan Tesla ternyata berhasil mencuri hati konsumen. Khususnya lewat peforma sportinya yang menyenangkan. Elon Musk, CEO Tesla Motors sangat ambisius untuk mengembangkan mobil listrik, termasuk membangun gigafactory, pabrik baterai mobil listrik bekerjasama dengan Panasonic dan mitra lainnya. Pabrik berukuran besar ini dirancang agar bisa menekan harga baterai. Jika langkah-langkah Elon Musk berhasil, maka peluncuran Tesla Model 3 pada akhir 2017 bisa jadi ancaman serius bagi Nissan dan GM. Dan membuka jalan bagi Tesla untuk masuk ke segmen produksi massal.