https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/759848d3-7483-4b62-99b8-ed9c85767222.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4dc8a14b-e239-4dad-93d2-65a5935028a9.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c6918854-8425-4d1a-a353-50ad91c8cf5f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4f80714e-0158-478c-a6b0-05f61f71b693.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/3ac421c3-e0f4-4d9d-bb4e-c393e52ca4ec.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/759848d3-7483-4b62-99b8-ed9c85767222.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4dc8a14b-e239-4dad-93d2-65a5935028a9.jpeg

Hyundai Punya Alasan Kenapa Mereka Tidak Jualan Mobil Hybrid Di Indonesia

15 June 2024

dilihat 277x

Mobilku.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi brand pertama yang meluncurkan dan memasarkan mobil listrik di Tanah Air lewat Kona serta Ioniq Electric. Akan tetapi, pasar mobil listrik di Indonesia malah terlihat lesu. Sebaliknya, market mobil hybrid terlihat berkembang. Lantas, apakah ini bisa memicu Hyundai jualan mobil hybrid? 


Fransiscus Soerjopranoto selaku Chief Operating Officer (COO) PT HMID menjelaskan alasan Hyundai menjual mobil listrik atas dasar aturan yang dikeluarkan pemerintah. Mengingat saat itu tercetus Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai di Indonesia. 


Disampaikan Frans, berdasarkan pengalamannya di industri otomotif selama puluhan tahun, kunci untuk sukses ada dua, yakni mengikuti aturan pemerintah dan kesukaan konsumen. Ini yang diterapkan oleh Hyundai, mengingat saat itu belum ada brand yang memasarkan mobil listrik murni di Indonesia. 


“Sebenarnya mobil listrik ini ada peraturan pemerintah dulu. Kuncinya kalau mau sukses jualan mobil di Indonesia cuma dua, pertama ikuti kesukaan konsumen. Kedua, ikuti regulasi pemerintah. Jika tidak ikut dua-duanya kita nggak bisa jualan," kata Frans. 


Sebagai gambaran, pemerintah pernah mengeluarkan aturan soal mobil LCGC (Low Cost Green Car) pada 2013, yang diikuti sejumlah brand. Hal tersebut terbukti meningkatkan penjualan, dari yang awalnya hanya ratusan ribu, bisa sampai jutaan unit per tahun. Oleh sebab itu, Frans merasa langkah yang dilakukan Hyundai sudah tepat untuk langsung memasarkan mobil listrik di Indonesia, tanpa terlebih dahulu menjual mobil hybrid.


“Kita dulu inget ada yang namanya konsep LCGC, kemudian market dari 400 ribu naik jadi 1 juta, itu karena regulasi. Kebetulan Hyundai masuk berbarengan dengan regulasi Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik di Indonesia," ujarnya. 


Frans memastikan secara global Hyundai memiliki semua produk elektrifikasi, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga Fuel Cell (hidrogen). Untuk bermain di pasar mobil hybrid Frans menyampaikan pihaknya masih mempelajari dan membaca karakter konsumen.


"Apakah Hyundai akan masuk ke segmen hybrid? Kita punya potensi di situ dan kita lagi studi di situ. Kita juga harus lihat animo masyarakat, karena itu menjadi faktor yang berikutnya selain regulasi pemerintah," ungkapnya.




0 Komentar


Tambah Komentar