PT Honda Prospect Motor (HPM) meresmikan fasilitas Engine Test Bench yang berada di dalam area pabrik PT HPM di Karawang, Jawa Barat. Selain fasilitas tersebut, PT HPM juga menunjukkan berbagai penambahan investasi yang dilakukan untuk pabriknya, termasuk pembangunan pabrik komponen Crank Shaft yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2016. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh: Tomoki Uchida selaku President Director PT Honda Prospect Motor, Benawati Abas selaku Senior Vice President PT Honda Prospect Motor, Agus S. Budiman selaku Vice President PT Honda Prospect Motor, Hidekazu Tsunemi selaku Vice President PT Honda Prospect Motor, Dewan Direksi PT Honda Prospect Motor.
Engine Test Bench merupakan fasilitas untuk pengujian performa dan kualitas mesin yang diproduksi di pabrik PT HPM. Sebelumnya pengujian mesin produksi PT HPM dilakukan di Thailand, India atau Jepang. Dengan beroperasinya fasilitas Engine Test Bench di pabrik PT HPM, pengujian mesin dapat dilakukan di dalam negeri dengan lebih cepat dan efisien. Fasilitas Engine Test Bench juga akan digunakan untuk pengujian terhadap komponen lokal untuk produksi mesin mobil Honda. Dengan demikian, fasilitas ini akan mempercepat proses pemenuhan lokalisasi komponen untuk mobil-mobil Honda yang dipasarkan di Indonesia.
Sementara, pabrik komponen yang saat ini dalam tahap pembangunan nantinya akan digunakan untuk memproduksi Crank Shaft, yang berdasarkan aturan LCGC (Low Cost Green Car) merupakan salah satu komponen yang harus diproduksi secara lokal. Pabrik yang berdiri di atas lahas seluas 7.000 m2 di dalam area pabrik PT HPM Karawang ini akan mempunyai kapasitas produksi hingga 1.000 unit per hari atau 243.000 unit per tahun.
Selain kedua fasilitas yang diperlihatkan pada hari itu, PT HPM juga menyampaikan rencana pembangunan pabrik komponen Connecting Rod di area yang sama, yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2018. Seperti halnya pabrik Crank Shaft, fasilitas ini juga digunakan untuk memproduksi komponen yang menurut regulasi LCGC harus diproduksi secara lokal. Nantinya pabrik ini akan berdiri di atas lahan seluas 4.000 m2 dan memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit per hari atau 243.000 unit per tahun.
Tomoki Uchida, President Director PT HPM mengatakan, “Dengan total investasi senilai sekitar 500 milyar rupiah, berbagai fasilitas baru ini mempunyai peran penting dalam meningkatkan proses kontrol kualitas dari produksi kami, sekaligus mendukung proses lokalisasi komponen sehingga semakin cepat dan efisien”. “Kami percaya bahwa investasi ini tidak hanya berperan penting untuk pengembangan bisnis Honda di Indonesia, namun juga akan memberikan dampak positif bagi industri otomotif serta masyarakat secara umum di Indonesia,” lanjut Uchida.
Sementara itu, Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM mengatakan, “Seiring dengan permintaan konsumen untuk produk-produk Honda yang semakin meningkat, termasuk untuk model terbaru Honda BR-V yang juga mendapat sambutan yang sangat baik dari konsumen, kami juga berkomitmen terus mengembangkan fasilitas produksi sehingga penyediaan produk lebih cepat, efisien, dan kualitasnya semakin terjamin. Hal ini pun diimbangi dengan perluasan jaringan penjualan dan purna jual Honda di seluruh Indonesia yang kami rencanakan akan mencapai 200 dealer di seluruh Indonesia”.
Pabrik PT HPM yang pertama terletak di Kawasan Industri Mitrakarawang (KIM), Desa Parungmulya, Karawang, Jawa Barat, dengan total luas area 512.500 m2. Pabrik ini juga mempunyai berbagai fasilitas pendukung seperti Road Test Facility, Engine Plant dan Car Pool. Pabrik Honda memproduksi model-model seperti Honda Jazz, Honda CR-V, Honda Freed, Honda Brio, Honda Mobilio, Honda HR-V, hingga Honda BR-V yang akan mulai diproduksi pada awal tahun 2016. Selain memproduksi mobil, pabrik pertama PT HPM juga telah mengekspor berbagai komponen mobil seperti Engine Parts: Cylinder Head, Cylinder Block, dan Body Parts: Hood Comp, Panel RR Inside, R/L Inside, Skin Hood, Frame Hood hingga produk Honda Freed ke negara-negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Malaysia sejak tahun 2009.