Sepanjang April, Toyota Fortuner generasi terbaru produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang I, menjadi model paling banyak diekspor selama April yang mencapai 6000 unit.
Secara keseluruhan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota di bulan April adalah sebanyak 16.900 unit. Angka ini naik 6% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu dengan volume berjumlah 15.900 unit. Kijang Innova dan Vios memberikan kontribusi pada kinerja ekspor masing-masing sebesar 2.000 dan 3.000 unit. Model lain yang diekspor seperti Yaris, Avanza, Agya, Rush danLite Ace/Town Lite menyumbangkan volume sebesar 5.900 unit.
“Respon konsumen mancanegara maupun dalam negeri sangat positif terhadap Fortuner generasi baru ini sehingga memicu kami untuk semakin kompetitif dan berdaya saing tinggi. Semoga upaya kami yang dibarengi dengan membangun kerjasama yang baik dengan industry otomotif hilir hingga hulu dapat mendukung posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor di Asia-Pasifik,”tutur Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN.
TMMIN kembali memulai ekspor kendaraan Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) Kijang Innova dan Fortuner pada bulan Maret 2016 setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara karena alasan persiapan produksi perubahan total kedua model tersebut.
Filipina menjadi negara importer Fortuner terbesar di tahun 2016 ini. Tercatat 74% volume ekspor Fortuner ditujukan untuk konsumen di negara tersebut. Selebihnya dikirimkan kenegara-negara di kawasan Timur Tengah, Amerika Latin dan Karibia.
Untuk model Kijang Innova dan Vios, Saudi Arabia merupakan negara importer terbesar dengan porsi masing-masing 84% dan 85% dari total volume eksporkedua jenis kendaraan tersebut. Selain ke Saudi Arabia, Kijang Innova juga dikirimkan kenegara-negara di Asia, Amerika Latin dan Karibia sedangkan destinasi ekspor model Vios lainnya adalah negara-negara di Asia.
“Upaya peningkatan daya saing produk otomotif Indonesia ini tidak dapat diraih tanpa dukungan pemasok lokal yang berkontribusi besar pada peningkatan rasio kandungan dalam negeri. TMMIN sebagai produsen otomotif yang berorientasi global ingin terus mengembangkan potensi pemasok lokal sebagai bagian penting rantai suplai operasi produksi sehingga secara bersama-sama dapat menggerakkan gerbong industry otomotif Indonesia menuju kemandirian yang berkelanjutan,” tutup I Made Dana Tangkas, Direktor Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.
Toyota telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama 45 tahun. Sejak awal berdirinya, Toyota selalu berusaha untuk dapat menjadi bagian dari perkembangan industri Indonesia terutama sektor otomotif. Keseluruhan komitmen ini terangkum dalam semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) yang terdiri dari tiga pilar yaitu pengembangan produk dan teknologi, pembangunan industri otomotif serta tanggung jawab social perusahaan.