Fiat Chrysler Automobiles (FCA) akan membayar hacker yang berhasil menemukan celah pada sistem keamanan komputer mobilnya. Yang berhasil bisa menagih pembayaran hingga USD 1500 (Rp 19,6 juta).
FCA akan memanfaaktan Bugcrowd platform -kumpulan hacker yang menawarkan jasa pengujian keamanan sistem komputer untuk perusahaann. FCA berharap program ini bisa mengindetifikasi potensi masalah dan menyediakan solusi untuk menambal masalah itu.
Dalam press release yang terbitkan perusahaan yang bermarkas di Netherland ini ini menyebutkan upaya ini akan membantu meningkatkan keamanan dan keselamatan mobil-mobil buatan FCA, sekaligus “meyemai semangat transparansi dan kerjasama diantara komunitas cybersecurity.”
Nantinya Bugcrowd yang akan mengurus pembayaran jasa kepada para kontributor yang mengindentifikasi potensi masalah. Nilainya dari USD 150 – USD 1500 yang diukur berdasarkan seberapa kritis masalah dan seberapa besar jumlah pengguna yang bakal terkena dampaknya.
Program perburuan ini (https://bugcrowd.com/fca) memang memanfaatkan komunitas yang terbentuk di wadah bugcrowd. FCA US yakin program ini ini menjadi salah satu jalan terbaik untuk menjawab tantangan keamanan siber sebagai dampak dari konvergensi teknologi dan industry otomotif.
“Membongkar atau mempublikasikan lobang kelemahan sistem keamanan untuk mendapat sorotan media dan ketenaran tidak banyak membantu melindungi konsumen,” kata Titus Melnyk, senior manager - security architecture, FCA US LLC. “Lebih baik kami memberi apresiasi pada peneliti keamanan cyber untuk waktu dan usahanya yang selanjutnya akan memberi manfaat maksimal pada kita semua,” tambahnya.
Casey Ellis, CEO dan pendiri Bugcrowd mengajak industry otomotif untuk memanfaatkan komunitas hacker untuk menguji sistem keamanan mobil-mobil mereka sebelum dipasarkan. “Produsen-produsen mobil memiliki kesempatan untuk melibatkan komunitas hacker yang sudah ada dan siap membantu. FCA adalah perusahaan otomotif besar pertama yang memanfatkan kerjasama ini lewat program ini,” terangnya.
Selain memanfaatkan par hacker itu, kerjaama ini juga akan membantu perusahaan yang dikontrol Fiat ini untuk memoles namanya yang tercoreng gara-gara sistem keamanan computer mobilnya berhasil diterobos. Tahun lalu perusahaan ini harus me-recall sekitar 1.4 juta mobil karena masalah lobang keamanan pada infotainment Uconnect. Para ahli keamanan siber berhasil membuktikan bahwa ada celah yang bisa dimanfaatkan peretas untuk menguasai mobil dari jauh.
Kasus terbaru adalah kasus pencurian Jeep Wrangler hanya dengan menggunakan laptop (http://www.mobilku.com/?p=1002&id=15157) .
Tertarik untuk ikut berburu?