FBI memiliki dua kasus yang banyak menarik perhatian public dalam beberapa bulan terakhir, yang keduanya sama-sama melibatkan Apple. FBI meminta Apple untuk membobol dua iPhone. Yaitu iPhone 5c milik penembak massal Syed Farook dan yang kedua iPhone 5s milik bandar narkoba Jun Feng. Apple menolak permintaan itu. Karena FBI memaksa, perselisihan itu dibawa ke Pengadilan.
Ponsel milik Syed Farook akhirnya bisa dibobol pihak ketiga. Demikian juga ponsel milik Jun Feng yang sebelumnya bersumpah lupa password ponselnya dan Apple menolak membukanya.
Kali ini FBI tidak perlu bayar mahal –konon kabarnya FBI harus bayar $ 1 juta untuk membobol ponsel Farook. Ponsel Jun Feng dibuka oleh seseorang yang menyembunyikan identitasnya. Dia memberikan password yang tepat untuk hanset sanga bandar. Entah bagaiman orang tak dikenal ini bisa mendapatkan password yang tepat. Sekali lagi pertempuran di pengadilan antara FBI dan Apple bisa diselesaikan dengan cepat.
Namun dengan menarik gugatan di pengadilan, FBI kehilangan kesempatan menentang keputusan yang dibuat hakim sebelumnya. Dalam keputusan setebal 50 halaman itu, diputuskan pemerintah tidak memiliki dasar hukum untuk menekan perusahaan seperti Apple untuk membuka perangkatnya. Pemerintah sebenarnya akan menentang putusan untuk dijadikan pertimbangan hakim dimasa depan dalam kasus serupa.