Untuk memperkuat persiapan pelaksanaan Indonesia International Motor Show 2015, PT Dyandra Promosindo telah menyepakati kerjasama dengan Grand Prix International (GPI), penyelenggara Bangkok International Motor Show (BIMS). GPI telah melaksanakan BIMS selama 36 tahun dan merupakan salah satu grup media terbesar di negara Gajah Putih itu.

 

 Kesepahaman kerjasama dilakukan di Bangkok melalui pembicaraan akrab antara Dr. Prachin Eamlumnow, President dan CEO GPI Thailand dan Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Promosindo.

 

 <div align=center><img src=http://www.mobilku.com/gbr/artb/14224.01.jpg></div>

 

 Seperti tahun-tahun sebelumnya, PT. Dyandra Media International Tbk selaku perusahaan terbuka melalui anak perusahaannya PT. Dyandra Promosindo, kembali akan menyelenggarakan Indonesia International Motor Show 2015. Ini merupakan tahun emas bagi IIMS mengingat pada akhir 2015, Indonesia akan memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan meningkatkan daya saing di kawasan Asia Tenggara. Momentum ini akan membuka arus perdagangan baik barang maupun jasa sehingga akan meningkatkan daya saing Indonesia.

 

 Mengingat sejarah panjang persahabatan GPI Thailand dan Dyandra Promosindo (serta perusahaan holding Kompas Gramedia), Dr Prachin Eamlumnow, memberikan komitmen dan dukungan penuh. Baik dari sisi inovasi pameran, acara pendukung, maupun konferensi yang terangkum dalam penyelenggaraan IIMS tahun ini. Bahkan, "Jika diperlukan, saya siap mengirimkan mobil koleksi pribadi saya yang paling eksklusif ke Indonesia untuk meramaikan IIMS 2015," kata Dr. Prachin.

 

 Atas sambutan yang luar biasa itu, Hendra Noor Saleh menjanjikan penyelenggaraan IIMS 2015 yang memasuki tahun ke-23 akan lebih baik dan variatif. "Ini merupakan komitmen kami untuk terus melakukan inovasi, melalui peningkatan layanan baik terhadap exhibitors maupun visitors, dan menghasilkan event yang lebih berkualitas dan dengan atmosfir yang baru," kata Hendra.

 

 Pada kesempatan yang sama, Dr. Prachin menegaskan, hubungan bilatera antara 2 negara Indonesia dan Thailand, khususnya di industri MICE dan otomotif akan semakin meningkat dan membuka peluang yang lebih terbuka sehingga dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak di masa depan.

 

 IIMS 2014 yang diselenggarakan selama 11 hari mulai 18-28 September 2014 menampilkan 36 merek mobil yang terdiri dari 29 merek kendaraan penumpang (passanger cars) yakni Alfa Romeo, Audi, BMW, Chevrolet, Chrysler, Daihatsu, Datsun, Dodge, FIAT, Ford, Jeep, Honda, Hyundai, Infiniti, Jaguar, KIA, Land Rover, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Renault, Smart, Subaru, Suzuki, Tata Motors, Toyota, VW; dan 7 merek kendaraan komersial (commercial vehicles) yang terdiri dari FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi FUSO, Tata Motors, Toyota Dyna, UD Trucks. Selain APM, tercatat 286 industri pendukung yang ikut berpartisipasi dalam IIMS 2014 yang bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran dan menempati lahan pamer seluas 83.137 m² atau naik 10% dibandingkan pameran tahun lalu.

 

 Panitia secara resmi mencatat total pengunjung IIMS 2014 sebanyak 380.365 orang, meningkat jika dibandingkan pengunjung IIMS 2013 yaitu 373.661 orang. Jumlah tersebut menunjukkan besarnya animo masyarakat terhadap penyelenggaraan IIMS. Dalam hal transaksi yang terjadi pada saat pameran berlangsung, tercatat 19.746 unit mobil terjual dengan total transaksi sebesar Rp. 5.456.759.380.000.

Untuk memperkuat persiapan pelaksanaan Indonesia International Motor Show 2015,  PT Dyandra Promosindo telah menyepakati kerjasama dengan Grand Prix International (GPI) 

Dyandra Jalin Kerjasama dengan GPI Thailand untuk Menggelar IIMS 2015

Mobilku.com - Seorang wanita di Amerika Serikat telah mengajukan gugatan terhadap Toyota dan Subaru, dengan tuduhan bahwa mesin flat-four yang digunakan pada model Scion FR-S, Toyota 86/GR 86, dan Subaru BRZ bermasalah. Mesin ini dituding rentan terhadap kegagalan torsi pada jarak tempuh yang rendah, bahkan selama mesin tersebut masih dalam masa garansi.&nbsp; Penggugat bernama Laura Young tersebut membeli Toyota 86 bekas tahun 2019 pada bulan Oktober 2021. Namun, kurang dari dua tahun kemudian, tepatnya pada bulan April 2023, kendaraan tersebut mengalami kehilangan tenaga secara tiba-tiba dan kerusakan mesin pada jarak tempuh hanya sekitar 103,000 km.&nbsp; Pemeriksaan mekanis menemukan bahwa kegagalan mesin disebabkan oleh "kekurangan oli, hilangnya lapisan pelindung oli, dan keausan yang berlebihan".&nbsp;Setelan tersebut menyasar model generasi pertama yang dibekali mesin empat silinder 2.0 liter, serta model GR 86 dan BRZ generasi kedua yang menggunakan mesin boxer 2.4 liter.&nbsp; Hal yang disoroti antara lain adalah kekentalan oli yang direkomendasikan untuk mobil sport ini dikatakan terlalu rendah sehingga menyebabkan oli mudah terurai saat berkendara dengan kecepatan tinggi atau menggunakan throttle agresif.&nbsp; Toyota dan Subaru juga dikritik karena menggunakan silikon vulkanisir suhu ruangan (RTV) daripada gasket tradisional. Lebih lanjut ia mengklaim silikon ini jika terkena panas dapat mengeras dan pecah menjadi pecahan kecil yang masuk ke ruang mesin. Kotoran ini kemudian menyumbat saluran oli dan cairan pendingin sehingga menyebabkan kerusakan besar. Pemilik model Toyota 86 dan Subaru BRZ dari kedua generasi sudah lama mengeluhkan masalah mesin ini.&nbsp; Gugatan tersebut juga menegaskan bahwa kedua pabrikan Jepang itu sebenarnya mengetahui masalah ini, namun belum mengeluarkan penarikan atau perpanjangan garansi untuk kendaraan yang terkena dampak.&nbsp; Keluhan terkait masalah ini juga telah diajukan ke National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat. Pemilik yang terkena dampak berharap tindakan hukum ini dapat memaksa Toyota dan Subaru mengambil langkah bertanggung jawab untuk mengatasi masalah pada kendaraan tersebut.

Seorang wanita di Amerika Serikat telah mengajukan gugatan terhadap Toyota dan Subaru, dengan tuduhan bahwa mesin flat-four yang digunakan pada model Scion FR-S, Toyota 86/GR 86, dan Subaru BRZ bermasalah. ​

Mesin Bermasalah Toyota & Subaru Digugat Oleh Konsumen

Mobilku.com - Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor, kabarnya tengah diinvestigasi oleh kepolisian Korea Selatan akibat tewasnya tiga pekerja dalam pengujian ketahanan mobil di pabriknya. Menurut laporan dari media Korea Selatan. ketiga pekerja pria itu terlibat dalam uji coba di ruang yang dirancang untuk melihat bagaimana sebuah mobil prototipe bereaksi terhadap berbagai kondisi iklim. Para produsen mobil biasanya menggunakan ruang seperti ini untuk membuat kendaraan terpapar panas dan dingin yang ekstrem, serta faktor lingkungan lainnya seperti kelembaban. Kepolisian Korsel saat ini masih menyelidiki kecelakaan kerja yang terjadi di Divisi Kualitas Elektrifikasi, di pabrik Hyundai yang berlokasi di Ulsan itu. Media lokal Korea mengatakan ketiga pria itu mati lemas, kemungkinan karena akumulasi gas buang di dalam ruangan.&nbsp;Karyawan yang tewas itu adalah dua peneliti senior Hyundai, satu berusia tiga puluhan dan satu lagi berusia empat puluhan, dan pria ketiga dari perusahaan luar. Ketiganya ditemukan rekan-rekannya di pabrik setelah gagal keluar dari ruang mobil pada waktu yang ditentukan.&nbsp;"Hyundai Motor Company sangat berduka dengan insiden yang terjadi di pabrik kami di Ulsan, Korea Selatan," kata Hyundai dalam sebuah pernyataan kepada media. Perusahaan mengatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan semua otoritas terkait untuk menentukan penyebab insiden ini. Pabrik Hyundai di Ulsan adalah tempat produksi mobil terbesar perusahaan, dan juga memiliki sejarah penting sebagai tempat di mana produsen mobil ini memulai perjalanannya dengan versi berlisensi Ford Cortina Eropa pada 1968. Kawasan manufaktur itu membuat sekitar seperempat dari semua kendaraan Hyundai dan memiliki kapasitas produksi hampir 1,5 juta mobil setiap tahun.

​Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai Motor, kabarnya tengah diinvestigasi oleh kepolisian Korea Selatan akibat tewasnya tiga pekerja dalam pengujian ketahanan mobil di pabriknya.

Hyundai Diperiksa Kepolisian Akibat Insiden Tewasnya Tiga Pekerja Saat Uji Coba Mobil

Mobilku.com - Kedatangan BMW Seri 3 terbaru selalu menjadi momen yang sangat ditunggu bagi banyak pelanggan. Namun, Seri 3 ini terbaru ini bakal mengalami perubahan total dengan mengusung tema 'Neue Klasse' – mengawali era baru untuk desain dan teknologi BMW. Neue Klasse yang memiliki arti 'kelas baru' ini akan digunakan sebagai bahasa desain baru, setidaknya untuk enam mobil terbaru dari BMW Group. Yang pertama akan menjadi SUV bertenaga listrik yang akan menjadi pesaing Audi Q6 e-tron sekaligus pengganti BMW iX3.&nbsp;Sementara untuk Seri 3 terbaru mobil tersebut akan hadir pada tahun 2026, dan akan tersedia dengan pilihan pembakaran internal atau tenaga listrik murni, bersaing dengan Mercedes CLA baru. Satu hal yang menarik bahwa BMW Seri 3 terbaru ini tidak akan menggunakan platform yang sama dengan i3. Ini sedikit berbeda dengan Seri 5 dan Seri 7 yang masih mengusung platform yang sama dengan versi listrik i5 dan i7. Strategi ini digunakan oleh merek saudaranya MINI pada hatchback Cooper terbarunya, yang menggunakan isyarat gaya yang sama antara model bensin dan EV, dengan sedikit perbedaan pada hal-hal seperti overhang, garis atap, dan gagang pintu. Desain kabin dan teknologi di dalamnya identik. Konsep ini juga memperkenalkan kita pada bahasa desain generasi berikutnya dari BMW dan akan mempengaruhi hampir semua hal yang kita lihat dari merek tersebut selama beberapa tahun ke depan. Bagi mereka yang tidak tertarik dengan EV, jajaran mesin pembakaran untuk Seri 3 terbaru seharusnya menyerupai model sebelumnya, yang menghilangkan mesin diesel. BMW Seri 3 terbaru ini akan hadir dengan teknologi Mild Hybrid. Untuk basisnya ada pilihan konfigurasi mesin 2.0 liter, 4 silinder dengan Turbo. Serta ada juga pilihan mesin 3.0 liter, 6 silinder segaris dengan Twin Turbo yang kemungkinan akan dipakai di M3 generasi terbaru. Belum ada info kapan BMW akan menghadirkan generasi terbaru dari Seri 3 ini. Berkaca dari i3 yang baru akan meluncur di antara tahun 2025 atau 2026.

​Kedatangan BMW Seri 3 terbaru selalu menjadi momen yang sangat ditunggu bagi banyak pelanggan. Namun, Seri 3 ini terbaru ini bakal mengalami perubahan total dengan mengusung tema 'Neue Klasse' – mengawali era baru untuk desain dan teknologi BMW.

Bahasa Desain Neue Klasse Pada BMW Seri 3 Baru Bakal Jadi Langkah Pionir

Mobilku.com - Ketika banyak pabrikan mobil berlomba-lomba mengadopsi kendaraan listrik, Mazda tampil lebih menonjol dengan menyempurnakan mesin bensinnya. Berencana diluncurkan pada tahun 2027, mesin Skyactiv-Z generasi terbaru kabarnya akan menggantikan Skyactiv-G yang ada saat ini. Peluncuran mesin ini juga seolah menunjukkan komitmen Mazda untuk menciptakan kendaraan dengan emisi rendah tanpa sepenuhnya membuang teknologi pembakaran internal. Skyactiv-Z akan memperkenalkan rasio udara-bahan bakar Lambda 1 di seluruh rentang putaran mesin, menciptakan campuran seimbang yang membantu menurunkan emisi saat berkendara.&nbsp; Mazda mengatakan teknologi ini juga akan membuat Skyactiv-Z jauh lebih bersih daripada pendahulunya, sehingga memposisikannya untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat seperti LEV IV di California. Meskipun Mazda masih merahasiakan spesifikasi performanya, mereka telah mengkonfirmasi bahwa teknologi rasio Lambda 1 juga akan diperluas ke mesin enam silindernya, yang menghadirkan pendekatan yang konsisten terhadap pembakaran yang lebih ramah lingkungan. Mesin empat silinder Skyactiv-Z ini diperkirakan akan menjadi bagian dari pengembangan generasi terbaru Mazda Miata, yang tetap mempertahankan mesin bensin selama mungkin, menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku.&nbsp; Kehadiran Skyactiv-Z juga memberikan petunjuk pertama tentang inovasi mesin yang mungkin akan terlihat pada mobil sport ikonis ini di masa depan, baik dalam bentuk hybrid maupun konvensional

​Ketika banyak pabrikan mobil berlomba-lomba mengadopsi kendaraan listrik, Mazda tampil lebih menonjol dengan menyempurnakan mesin bensinnya. ​

Masih Semangat Kembangkan Mesin Bensin, Mazda Bakal Luncurkan Skyactiv-Z Di 2027

Mobilku.com - Jaguar saat ini sedang bersiap untuk memperkenalkan identitas perusahaan bersamaan dengan memasuki era baru yang berfokus pada kendaraan listrik. Jaguar memperkenalkan logo dan elemen desain baru sebelum peluncuran Jaguar Design Vision Concept pada 3 Desember. Logo baru tersebut direncanakan akan pertama kali diaplikasikan pada sebuah model sedan listrik mewah yang diperkirakan akan dirilis pada tahun 2025. Pembaruan identitas merek ini sejalan dengan filosofi sang pendiri, Sir William Lyons yang mengatakan Jaguar seharusnya “tidak meniru dari apapun". Perombakan ini juga bertujuan untuk mencerminkan transformasi perusahaan dan ambisi untuk merebut kembali posisinya di pasar mewah. Branding yang diperbarui ini memiliki empat elemen desain utama: logo baru yang minimalis yang dikenal sebagai “Device Mark,” motif grafis horizontal yang disebut “Strikethrough,” warna-warna cerah yang disebut “Exuberant Colors,” dan dua simbol yang disebut “Makers Marks” termasuk leaping Jaguar yang tradisional dan monogram baru. Menurut Profesor Gerry McGovern selaku Chief Creative Officer Jaguar, upaya rebranding ini bertujuan untuk menghidupkan kembali esensi merek dan membuatnya relevan bagi audiens saat ini. Managing Director Rawdon Glover menambahkan bahwa transformasi ini memerlukan pendekatan yang berani. Bersamaan dengan pengungkapan kendaraan konsep, Jaguar akan mengadakan pameran seni di Miami yang menampilkan seniman inovatif yang sejalan dengan prinsip baru merek ini tentang orisinalitas

​Jaguar saat ini sedang bersiap untuk memperkenalkan identitas perusahaan bersamaan dengan memasuki era baru yang berfokus pada kendaraan listrik.