Balapan legendaris Pikes Peak International Hill Climb selalu melahirkan kejutan-kejutan yang membuat decak kagum. Dalam balapan yang finish di puncak gunung Pikes Peak itu tidak ada yang lebih cepat dibandingkan Drive eO dari Latvia atau Rimac Automobili, kolaborasi Kroasia-Jepang. Kedua jawara dalam lintasan sejauh 12,42 miles sama-sama mengandalkan motor listrik dengan sistem penggerak empat roda. Namun keduanya juga memiliki keunikan masing-masing.
Drive eO menggunakan enam motor listrik axial flux Yasa dimana-mana masing-masing gardan ditenagai tiga motor. Total output mencapai 1,368 hp dengan top speed mencapai 162 mph.
Mobil ini dirancang khusus untuk balapan ini. Kerangkanya baja seberat 92 kg mengkombinasikan ketahanan dan bobot ringan secara ideal. Sementara sayap-sayap, moncong dan bagian belakang dirancang untuk menghasilkan downforce maksimal sehingga sistem penggerak empat roda bisa mendapat traksi maksimal untuk menekuk 156 tikungan. Hasilnya tidak mengecewakan, mobil listrik ini mencetak rekor 9:07.222 saat dikemudikan pembalap kawakan Rhys Millen.
Berkolaborasi dengan Rimac Automobili, Nobuhiro “Monster” Tajima mengubah mobil andalannya Monster Sport E-Runner menjadi mesin dengan kekuatan megawatt. Dalam balapan Pikes Peak ke 93 itu, Tajima mengandalkan motor listrik yang tenaganya lebih dari 1000kW (1.341 hp). Mobil dengan kerangka aluminium yang dibungkus serat karbon itu diperkirakan bisa melesat lebih dari 156 mph di lintasan meliuk-liuk menembus awan menuju puncak pengunungan di Colorado itu.