Setelah diperkenalkan di Indonesia di Gaikindo Indonesia International Aito Show (GIIAS) 2015 lalu, Nissan memasarkan X-Trail Hybrid di Thailand. Di Negeri Gajah Putih itu, varian hybrid ini ditugaskan jadi tulang punggung penjualan X-Trail. Targetnya 5000 unit atau 60 % dari total penjualan SUV ringkas ini.
Untuk mendukung misi itu, Nissan memproduksi hybrid ini di Thailand yaitu di pabrik Bang Na-Trat Road, Bangkok. Sehingga membantu meningkatkan kandungan lokalnya mencapai 70%. Karena itu, harganya bisa ditekan mencapai 1.249 juta baht (sekitar Rp480 juta) sampai 1.395 juta baht (Rp536 juta). Lebih murah dari Indonesia. Di Indonesia-negara kedua yang memasarkan model ini setelah Jepang- harganya mencapai Rp Rp625 juta. Lebih mahal karena X-Trail Hybrid yang dipasarkan di Indonesia dibawa dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) dari Jepang. Model ini pertamakali diperkenalkan di Jepang pada April 2015 ini.
Thailand menjadi negara kedua setelah Jepang yang memproduksi X-Trail Hybrid. Di negeri yang dikenal sebagai Detroit dari Timur ini, Nissan menyajikan tiga pilihan X-Trail Hybrid di Thailand. Yaitu 2,0 liter S 2WD hybrid, 2,0 liter E 2WD hybrid dan 2,0 liter V 4WD hybrid. Semua varian mengkombinasikan mesin konvensional MR20DD dengan motor listrik. Mesin empat silinder berkapasitas 2.0 liter itu memproduksi daya maksimal hingga 144 ps/6000 rpm dan torsi 200 Nm/4400 rpm. Sementara motor listrik menghasilkan tenaga 41 ps dan torsi 160 nm. Transmisi yang digunakan adalah Xtronic CVT tujuh percepatan.