08 July 2024
dilihat 207x
Mobilku.com - Pabrikan mobil asal China, BYD, belum lama ini telah meluncurkan program potongan harga besar-besaran di pasar Thailand. Alih-alih disambut positif, program ini malah membuat para konsumen awal yang sudah membeli mobil mengajukan protes keras.
Lembaga perlindungan konsumen Thailand dilaporkan telah menerima 70 keluhan terkait diskon agresif yang dilakukan oleh dealer pabrikan mobil China BYD. Para konsumen merasa dirugikan karena potongan yang diberikan untuk pembeli baru sangatlah besar.
“Tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini,” kata seorang konsumen BYD di Facebook. Konsumen tersebut menjelaskan bahwa dirinya membeli mobil BYD Atto 3 seharga 1,19 juta baht (Rp530 juta), namun sekarang dijual seharga 859.000 baht (Rp383 juta).
Pemilik lain yang merasa dirugikan bahkan mengunggah video dirinya menuliskan kata-kata kasar tentang BYD di kap mobilnya, salah satunya adalah “Saya tidak akan pernah membeli mobil merek ini lagi."
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Srettha Thavisin telah meminta CEO BYD, Wang Chuanfu, untuk mengelola ekspektasi pelanggan terkait harga dan memastikan perlindungan bagi pembeli lokal. Wang Chuanfu saat ini memang berada di Thailand dalam rangka peresmian pabrik pertama BYD di Asia Tenggara dan menemui Perdana Menteri Srettha pada Jumat (5/7/2024).
Juru bicara pemerintah mengatakan, Wang Chuanfu memberikan jaminan bahwa harga di masa depan akan sesuai dan pelanggan yang terdampak dan akan mendapatkan dukungan. Namun, pihak BYD di Thailand dan distributor tunggalnya, Rever Automotive, belum memberikan tanggapan resmi.
Passakorn Thapmongkol, pejabat senior di Dewan Perlindungan Konsumen Thailand, menyatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan pejabat Rever dan meminta dokumen terkait skema diskon tersebut.
Thailand adalah pasar terbesar BYD di luar China dan menjadi kunci dalam rencana ekspansinya secara global, terutama setelah Uni Eropa memberlakukan tarif 17,4% pada mobil BYD.
Menurut perusahaan riset Counterpoint, produsen mobil China ini telah menguasai 46% pangsa pasar EV di Thailand pada kuartal pertama dan merupakan pemain terbesar ketiga di pasar mobil penumpang.
0 Komentar
Tambah Komentar