Industri otomotif Russia sedang melemah dan penjualan terus turun. Kondisi itu tidak menghalangi BMW untuk meningkatkan produksi di negeri itu, termasuk menambah model-model baru yang dirakit di Negeri Beruang Merah itu.
Meskipun pernah berniat mendirikan pabrik sendiri, BMW akhirnya menunda rencana itu. Sebagai gantinya, perusahaan yang merayakan ulang tahun satu abadnya tahun ini memilih meningkatkan kerjasama dengan perusahaan otomotif setempat Avtotor. Kerjasama ini sudah lama. Tahun lalu separuh dari mobil BMW yang dijual di Russia, hasil rakitan Avtotor.
Avtotor baru saja meresmikan fasilitas produksi baru di kawasan Kaliningrad dengan kapasitas 100.000 unit pertahun. Sebagian dari mobil-mobil yang diproduksi itu adalah BMW. Produksi diperkirakan mulai 2019. Semula BMW akan meresmikan pabrik sendiri pada 2015 dengan kapasitas produksi 55.000 unit pertahun. Selanjutnya ditingkatkan menjadi 80.000 unit pertahun per tahun 2017.
Penjualan BMW tahun ini turun 22.6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Salah satu negara penghasil migas terbesar didunia ini tetap menjadi pasar utama untuk model-model dengan penggerak xDrive seperti X5 dan X6. xDrive adalah sebutan BMW untuk sistem penggerak empat roda.
Kerjasama semacam ini juga diberlakukan di Indonesia. Sejak puluhan tahun lalu, BMW dan PT Astra International bekerjasama merakit model-model BMW di Indonesia di PT Gaya Motor. Saat ini sekitar 19 varian dari 5 model dirakit di Indonesia.