03 May 2024
dilihat 208x
Mobilku.com - Pada akhir 2019 lalu Bluebird berkolaborasi dengan Toyota untuk menghadirkan empat Toyota Prius Plug in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Bluebird Prius PHEV ini melayani area aglomerasi Jabodetabek, dan menjadi bagian dalam layanan taksi reguler Bluebird serta taksi resmi Bandara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya di terminal 3 yang mengusung eco-airport. Namun sepertinya, nasib Prius PHEV ini semakin kurang jelas akibat kehadiran armada mobil listrik.
Saat ini Bluebird sudah memiliki 200 unit kendaraan electric vehicle (EV) yang meliputi model BYD E6, BYD T3, dan Tesla Model X. Angka tersebut tentu sangat berbeda dengan segmen kendaraan PHEV yang dimiliki Blue Bird saat ini.
Andrew Arristianto, Chief Sustainability Officer PT Blue Bird Tbk (BIRD), menjelaskan, alasan mengapa perusahaan lebih memilih mobil listrik dibandingkan dengan PHEV untuk menjadi kendaraan taksi ramah lingkungan.
“Saat ini Prius kita cuma ada dua unit. Hybrid itu kekurangannya ada dua sistem di satu mobil, bensin dan EV. Jadi satu mobil tapi perawatannya dua. Ada plus minus sebetulnya,” kata Andrew, saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Andrew, kendaraan listrik murni memiliki keunggulan ramah di kantong menyoal biaya perawatan. Bahkan jika dibandingkan dengan mobil internal combustion engine (ICE), biaya perawatan mobil listrik jauh lebih terjangkau.
“Selama 5 tahun ini juga kita melakukan peremajaan. Terutama soal operasional lebih ekonomis, tidak ada bahan bakar, oli dan hal-hal seperti itu. Dan lebih simpel karena mesinnya tidak pakai ICE,” kata Andrew.
Meski memiliki sejumlah keuntungan, mobil EV juga memiliki salah satu kekurangan, di mana harga jual yang ditawarkan masih cukup tinggi. “(Karena biaya perawatan lebih murah dibanding ICE) per Kilometer lebih murah, tapi investasi mobil EV juga lebih tinggi,” ucap Andrew.
0 Komentar
Tambah Komentar