24 August 2024
dilihat 99x
Mobilku.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) punya pendapat soal penurunan penjualan mobil baru sepanjang tahun ini. Pergerakan minus disebut karena saat ini sebagian mobil baru inden dan dipengaruhi kebijakan mobil listrik.
"Saya pikir masyarakat masih menunggu pemerintahan baru bagaimana dan ketersediaan kendaraan baru itu relatif sekarang ini inden karena mereka menerka apakah beralih ke listrik atau bagaimana. Intinya mereka belum mau stok banyak," kata Ketua Umum AAUI Budi Herawan.
Indonesia akan mengalami pergantian presiden pada 20 Oktober. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan habis masa jabatannya bakal diganti oleh Prabowo Subianto yang akan memerintah sejak akhir tahun ini sampai 2029.
Inden mobil baru memang sempat dialami berbagai merek, misalnya BYD yang baru bisa mendistribusikan unit pada Juni karena sempat bermasalah importasi. Budi memaparkan penjualan mobil baru yang melambat pada tahun ini memengaruhi pendapatan premi asuransi yang diperkirakan turun hingga lima persen.
Menurut data Januari-Maret (kuartal I) milik AAUI, pendapatan premi asuransi mencapai Rp32,7 triliun. Ini lebih tinggi ketimbang periode sama 2023 yang tercatat Rp26 triliun. Pendapatan terdiri dari usaha properti Rp9,59 triliun, kendaraan bermotor Rp5,91 triliun dan asuransi kredit mencapai Rp4,94 triliun.
Sayangnya Budi tak membeberkan berapa perubahan pendapatan premi hanya dari kendaraan bermotor. Dia juga menjelaskan data kuartal II (April-Juli) baru akan dirilis dalam waktu dekat.
Penjualan mobil baru pada kuartal I sebanyak 215.069 unit menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Catatan itu turun 23,9 persen ketimbang periode sama 2023. Sementara penjualan retail mobil baru juga turun sekitar 15 persen di kuartal I, menjadi 230.778 unit dari sebelumnya 271.423 unit.
0 Komentar
Tambah Komentar