Antrian Inden Land Cruiser 300 & Alphard Terbaru Tembus Hingga 8 Bulan

Mobilku.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan bahwa sampai saat ini belum ada rencana untuk menghentikan penjualan sementara model Alphard dan Land Cruiser 300 di Indonesia. Padahal di Jepang, pesanan kedua mobil tersebut telah dihentikan untuk sementara.

Keputusan itu diambil karena perusahaan sudah lebih dahulu melakukan penyesuaian jumlah permintaan dan suplai yang harus dipenuhi di pasar Tanah Air.

"Sejauh ini kami di Indonesia belum ada rencana untuk menghentikan penjualan ya, khususnya dua model tersebut walau permintaan sangat tinggi," kata Anton.

Anton juga mengatakan bahwa Toyota Indonesia terus berkoordinasi dengan semua pihak baik prinsipal maupun diler untuk memastikan balancing antara supply dan demand. Namun karena ini CBU dan juga permintaannya tinggi secara global, tentu masa tunggunya juga akan lebih lama.

Secara umum, saat ini inden untuk Alphard dan Land Cruiser 300 sudah mencapai 8 bulan sejak kali pertama dilakukan pemesanan. Tetapi masih ada kemungkinan durasi itu bisa lebih cepat tergantung produksi dan alokasi varian. Sayangnya dalam kesempatan terkait, Anton enggan untuk menyebut secara pasti jumlah alokasi unit masing-masing produk itu.

"Land Cruiser 300 memang masih agak lama karena tidak hanya di Indonesia, tapi secara global demand-nya tinggi. Namun pelan-pelan secara average sudah dapat di bawah setahun per akhir tahun ini," ucap Anton. 

"Sementara Alphard karena baru diluncurkan di GIIAS, khususnya yang hybrid permintaannya cukup tinggi. Indennya bisa sampai 8 bulan tapi ke depan model ini juga akan kami pastikan lebih pendek waktu tunggunya," tambahnya.

Sebelumnya, melansir dari Nikkei Asia, Toyota Motor terpaksa memberhentikan pemesanan beberapa produk yang dijual di Jepang karena adanya market shock atau permintaan lebih besar dari suplai imbas keterbatasan pasokan komponen.

Keterbatasan tersebut terjadi karena beberapa pemasok belum pulih dari pandemi Covid-19. Sementara permintaan mobil terus meroket hingga melebihi ekspektasi manufaktur.