26 September 2024
dilihat 95x
Mobilku.com - Pemerintahan Biden saat ini sedang mengkaji larangan impor perangkat keras dan perangkat lunak buatan China dan Rusia untuk mobil yang terhubung ke internet (connected vehicles). Alasannya karena spare parts dari kedua negara tersebut berpotensi diretas, dan dianggap sebagai “ancaman nyata” bagi Amerika Serikat.
Larangan yang diusulkan ini bertujuan untuk mengamankan kendaraan yang dapat berkomunikasi secara eksternal melalui Wi-Fi, Bluetooth, sistem seluler atau satelit. Para pejabat AS mengatakan sistem-sistem ini berisiko terhadap gangguan asing, yang dapat menyebabkan gangguan dan pencurian data warga Amerika Serikat.
“Ini bukan tentang perdagangan atau keuntungan ekonomi. Ini adalah tindakan keamanan nasional semata. Kami berfokus pada ancaman keamanan nasional, ancaman yang sangat nyata, yang ditimbulkan oleh kendaraan yang terhubung terhadap negara kami dan rakyat Amerika,” kata dalih Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.
Para pejabat AS dan Eropa mencurigai bahwa pemerintah China secara tidak adil memberikan subsidi kepada industri tersebut. Mereka juga menyebut bahwa hal itu dapat menyebabkan banjir impor murah yang mendistorsi pasar.
Larangan perangkat lunak akan berlaku untuk kendaraan model tahun 2027, sedangkan aturan perangkat keras akan berlaku untuk kendaraan model tahun 2030. Unit tanpa tahun model akan tunduk pada aturan ini mulai 1 Januari 2029.
Para pejabat senior administrasi mengatakan hal ini karena sebagian besar kendaraan pasar AS tidak memiliki perangkat lunak buatan China atau Rusia, sehingga aspek aturan ini sebagian besar merupakan tindakan pencegahan. Namun, mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk beralih dari perangkat keras buatan China.
Tidak jelas berapa banyak kendaraan yang saat ini memiliki perangkat keras buatan China atau bagaimana rantai pasokan industri otomotif AS perlu beradaptasi untuk mengakomodasi potensi aturan ini.
0 Komentar
Tambah Komentar