Federal Aviation Administration (FAA) memasukkan Samsung Galaxy Note 7 dalam daftar barang yang potensial menimbulkan bahaya kebakaran. Karena itu, penumpang dilarang untuk menggunakannnya dalam pesawat, men-charge atau menyimpannya dalam bagasi.
Menyebut satu merek tertentu sebagai ancaman bahaya bukan kebiasaan regulator penerbangan Amerika Serikat. Meskipun lembaga ini sering menerbitkan peringatan tentang suatu bahaya terkait ponsel, perangkat elektronik tertentu atau perangkat yang menggunakan baterai lainnya.
Pengumuman itu muncul seminggu setelah Samsung, produsen smartphone terbesar didunia mengumumkan recall Galaxy Note 7 karena masalah pada baterai yang bisa menyebabkan kebakaran.
Tiga peruahaan penerbangan Australia juga menerapkan kebijakan serupa. Seperti dilaporkan Reuters, perusahaan penerbangan Qantas, Jetstar dan Virgin Australia melarang penumpang menggunakan atau mencolok perangkat itu didalam pesawat. India, Canada, dan Jepang juga memberlakukan larangan serupa.
Regulator penerbangan Korea Selatan mengatakan tidak ada rencana untuk menerbitkan larangan serupa.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, sejumlah regulator penerbangan dan perusahaan penerbangan diseluruh dunia melarang menyimpan peralatan elektronik yang menggunakan baterai disimpan dalam bagasi yang masuk ke lambung pesawat.