Sudah banyak rumor yang tentang kedekatan kedua perusahaan otomotif Jepang itu. Bahkan keduanya tidak menutup nutupi keinginan untuk saling berbagi. Dan pada akhirnya Toyota dan Mazda mengakui secara resmi keduanya ‘jadian’ alias telah mengikat janji kerjasama teknologi.
Lewat kerjasama itu Toyota dan Mazda semakin yakin bisa membuat mobil yang lebih memikat dan lebih menyenangkan hati bagi setiap konsumen di seluruh dunia yang punya beragam selera. Belum ada penjelasan detail seperti apa kerjasama keduanya ke depan. Sejauh ini hanya disebutkan“ kolaborasi dibanyak bidang, termasuk teknologi-teknologi canggih di bidang perlindungan lingkungan.”
Bertahun-tahun Mazda berupaa mengembangkan teknologi ramah lingkungan termasuk mesin rotary bertenaga hydrogen. Kini mereka berminat menguasai teknologi fuel cell. Sekarang baru Toyota yang memiliki cukup pengetahuan untuk menghasilkan kendaraan fuel cell yang diproduksi massal yaitu Toyota Mirai. Toyota sendiri tidak keberatan berbagi teknologi fuel cell. Apalagi perusahaan otomotif terbesar di dunia sudah resmi membagi 5.600 paten teknologi secara gratis. Harapannya semakin banyak pihak yang mampu memproduksi fuel cell dan akan mendorong perkembangan infrastruktur pengisian gas hydrogen lebih cepat.
Imbal baliknya Toyota akan mendapat teknologi SkyActiv milik Mazda yang bisa menghasilkan mesin konvensional yang sanga irit dan kendaraan yang sangat ringan. Teknologi SkyActiv kini menjadi intim pengembangan dari banyak model Mazda mulai dari Miata hingga Mazda6.
Saat ini Toyota dan Mazda sudah bekerjasama di bidang produksi. Kedunya berbagi fasilitas produksi di Meksiko. Mazda memproduksi Mazda2 yang dipasarkan Toyota dengan merek Scion iA.