https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7c189654-6eb4-456c-91e1-103a30e3c24e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ac98a366-a5a6-46c3-b575-d8c0d3728409.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/10264c5c-428b-4ba4-9a3e-251fbce94d13.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7e556d30-56b5-4d43-9367-1f3d57950832.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/04f66eef-177b-484d-8c33-a79f26d9923d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7c189654-6eb4-456c-91e1-103a30e3c24e.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/ac98a366-a5a6-46c3-b575-d8c0d3728409.jpeg

2 Musim Tampil Buruk, Lewis Hamilton Mulai Ragu Pada Kemampuan Dirinya

01 December 2023

dilihat 441x

Mobilku.com - Setelah mengalami musim yang buruk, F1 Racer Lewis Hamilton mulai bertanya-tanya apakah dirinya masih memiliki “moment” untuk berada di lintasan. Bagi Hamilton, ini adalah musim kedua berturut-turut tanpa kemenangan Grand Prix atas namanya.


Sudah dua tahun berlalu dan 45 seri balapan dilewati, tetapi Hamilton tak kunjung meraih puncak kemenangan. Dalam kurun waktu tersebut, dia hanya mampu naik podium sebanyak 16 kali.


"Saat anda mengalami musim yang sulit seperti ini, anda mau tidak mau bertanya-tanya apakah ini salah saya atau mobil saya? Apakah saya masih bisa bersaing? Atau masanya sudah habis? Saya rindu perasaan saat semuanya berjalan lancar, saat saya dan mobil yang dikendarai terasa menyenangkan,” ujar pembalap berusia 38 tahun itu.


Hamilton mengakui pikiran tersebut hinggap karena sederet hasil yang didapatkannya hingga saat ini. Menurutnya, semua keraguan dan pikiran buruk itu adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari. "Saya hanya manusia biasa. Jika seseorang mengatakan tak pernah merasakan hal itu, maka mereka berbohong," kata Hamilton.


Salah satu momen yang mungkin paling sulit bagi Hamilton adalah kekalahan dalam pertarungan gelar melawan Verstappen di musim 2021. Kedua pembalap tersebut saling sikut untuk menjadi yang terbaik, dan Hamilton harus menerima kenyataan bahwa gelar juara dunia kali ini berada di tangan rivalnya. Kekalahan ini tidak hanya merupakan pukulan fisik, tetapi juga pukulan emosional bagi dirinya.


Meskipun mengalami dua musim yang penuh tantangan dan kekecewaan, Lewis Hamilton merupakan sosok yang terus berjuang dan berkembang. Pengalaman ini menjadi bagian dari narasi panjangnya dalam dunia balap Formula 1. Bagi Hamilton, kegagalan bukanlah akhir perjalanan, melainkan batu loncatan menuju kesuksesan berikutnya. 




0 Komentar


Tambah Komentar